Hello

I'm Abu Gaza

Digital Marketer and Businessman

Sesungguhnya kematian itu nyata adanya. Tidak ada kehidupan di muka bumi yang kekal dan abadi. Karena semua yang bernyawa pasti akan mati.

Artinya: "Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?” (QS. Al-Anbiya - 34)

Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya - 35)

Skilss & Info

Database
SQL Query
Google Ads
Web Developer
Wordpress
Blogger
Excel

Age "17"
Address Kampung Inggris, Pare Kediri Jawa Timur
Blog AbuGaza.MarkazDigital.net
E-mail abdumunibf@gmail.com
Web RumahPlakat.com
Phone 0811 330 1109
Bussinesman till Des 15, 2009
Domisil Pare till Jan 05, 2011

Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga yaitu :

Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah adalah amalan pertama yang terus mengalir pahalanya. Contohnya seseorang yang menyumbangkan Al-Quran. Selama Al-Quran masih digunakan untuk hal-hal yang baik, maka selama itu pula amalannya akan terus mengalir tanpa mengurangi pahala orang yang membaca Al-Quran tersebut.

Ilmu Yang Bermanfaat

Seseorang yang memiliki ilmu dan menyebarkan ilmu yang dia punya kepada orang lain. Jika ilmu tersebut tersebar luas, maka pahalanya akan terus mengalir kepada orang yang mulanya mengajarkan ilmu tersebut.

Doa Anak Sholeh

Anak yang saleh pasti akan paham akan kehidupan di dunia berkat kasih sayang yang diberikan oleh orang tuanya. Maka anak yang saleh tidak akan lupa untuk tetap mendoakan orang tuanya, baik semasa hidup atau telah meninggal dunia. Karena doa anak yang saleh akan selalu mengalir ke orang tuanya walaupun sudah di alam kubur.

3000

Projects Completed

50

Happy Customers

324

Cups Of Coffee

1234

Awards

Our Portfolio.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)